Karya Ilmiah Peluang Bisnis "Menjadi Dropshipper"

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
BISNIS RUMAHAN
MENJADI DROPSHIPPER
 

http://amikom.ac.id/



Nama   : Agustin Dwi Cahyani
NIM    : 15.02.8948
Kelas   : D3 MI 01





STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2016/2017




ABSTRAK
Seiring berkembangnya jaman dan teknologi sekarang ini, peluang usahapun semakin terbuka lebar dimana-mana, hanya saja masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa sebuah usaha bisa kita bangun sendiri, tidak harus menunggu lowongan dari perusahaan tertentu. Apalagi didukung dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju, semakin memudahkan manusia mendapatkan pekerjaan seharusnya bisa lebih dimanfaatkan kecanggihan teknologinya, dunia maya atau jaringan sosial misalnya yang memang sangat banyak digunakan orang saat ini, tidak hanya untuk berkomunikasi saja, melainkan juga untuk berbisnis online.

Pada era modern ini,tidak dapat dipungkiri lagi tentang melonjaknya pengguna internet di seluruh dunia. Semua informasi tersedia di dalam internet. Sehingga setiap harinya jutaan hingga ribuan orang di seluruh dunia mengakses informasi melalui internet. Internet saat ini tidak hanya sebagai sumber untuk mengakses informasi, tetapi digunakan sebagai ladang bisnis untuk menghasilkan uang lewat internet. Seperti bisnis toko online yang akhir-akhir ini menjadi bisnis online yang menjanjikan sekali. Berbisnis online memungkinkan adanya transaksi antara penjual dan pembeli, meski tanpa bertatap muka secara langsung. Yang dibutuhkan pembeli saat bertransaksi online adalah informasi produk dan adanya kepastian bahwa pesanannya akan diterima sesuai permintaan. Pembeli tidak butuh informasi mengenai siapa penjual dan dari mana produk yang dipesannya berasal. Bisnis online memang perlu modal besar,tetapi saat ini ada bisnis online yang hanya perlu modal kecil, seperti bisnis dropshipper.

ISI

Sistem Dropship adalah Sistem dimana kamu meminta seller/ supplier kamu untuk mengirimkan barang/ orderan ke customer kamu dengan mencantumkan nama, alamat, No. HP kamu/ toko kamu sebagai pihak pengirim.
Dimana, “Dropshipper” itu artinya “berjualan tanpa mengenal stok”. Lalu ketika seseorang mengorder produk dari kita, kemudian kita mengajukan orderan tersebut kepada pihak ketiga. Dan merekalah yang langsung mengirimkan barangnya atas nama kita.

Keuntungan menjadi Dropshipper
1.         Tidak butuh banyak modal untuk memulai.
Ini sangat cocok buat anda yang tidak memiliki modal besar. Cukup bermodal media sosial dan pulsa tentunya untuk mempromosikan dan menjalin komunikasi dengan calon buyer.
2.         Tidak butuh stok (stok juga berarti biaya).
Tidak seperti bisnis biasa yang butuh stok, bisnis dengan sistem dropship tidakmemerlukan stok, sehingga kita kerugiannya semakin kecil
3.         Bisa dilakukan dari mana saja.
Cukup bermodal pulsa baik untuk telepon, sms maupun berlangganan internet, kita bisa mengerjakannya dimana saja, sehingga lebih praktis.

Kerugian Menjadi Dropshipper
1.             Margin keuntungan lebih kecil.
Keuntungan yang bisa diambil oleh dropshipper biasanya kecil. Memang bisa saja si penjual menaikkan harga yang lebih tinggi, tapi tentu saja itu sangat beresiko karena bisa merusak kepercayaan konsumen. Dropshipper biasanya tidak akan menetapkan harga yang jauh dari harga yang sudah ditetapkan oleh supplier.
2.             Tidak bisa memonitor stok di pihak ketiga.
Karena tidak bisa memonitor stok di pihak ketiga, stok yang dimiliki biasanya kurang update.
3.             Kualitas tidak terkontrol.
4.             Beresiko terjadinya complain pelanggan.
Karena barang yang tidak dapt dilihat langsung, maka Anda beresiko terkena complain jika barang yang dikirimkan tidak sesuai yang seperti dipromosikan.

Tips Menjadi Dropshipper

1.        Beli terlebih dahulu beberapa produknya sebelum mulai menjual kepada konsumen kita, supaya kita sendiri tahu kualitasnya.
Bagi kebanyakan orang, dropshipper dianggap sebagai usaha rumahan sampingan yang bisa dilakukan sembari beraktivitas kerja lainnya. Masyarakat luas juga menganggap bahwa bisnis dropsipper ini belum bisa dijadikan sebagai penghasilan utama lantaran sistem kerjanya hanya menjual gambar saja di berbagai via social media yang ada saat ini, seperti : facebook, twitter, instagram, dll sebagainya.

Padahal, menjual produk di internet itu tidak me,bedakan anatara orang yang mempunyai produk ataupun yang tidak, semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan secara online.Alasan mengapa bisnis dropshipper ini masih menjadi “usaha samingan” lantaran skema bisnis ini hanya dijadikan batu loncatan, terutama bagi karyawan yang ingin memiliki usaha utama namun diawali dengan modal yang kecil. Memang benar, untuk menjadi dropshipper tidak butuh modal banyak untuk biaya operasional, berbeda jika menjual secara nyata dengan mendirikan toko ataupun berjualan dipinggir jalan.

2.        Berhenti bekerja (Resign)
Jika ingin menjadikan usaha dropshipper ini sebagai penghasilan utama, maka kita kita harus keluar dari pekerjaan nyaman yang kita jalani. Karna beruntung  jika kita memulainya dari penggangguran, karena kita tidak punya pilihan, tetapi justru nasib malang bagi kita yang saat ini masih menjadikannya sebagai usaha sampingan selepas kerja dari kantor. Mau jadi penghasila utam bagaimana kalau kita sendiri masih punya penghasilan tetap perbulan ?
Dikatakan sebagai penghasilan utama jika itu satu-satunya pendapatan kita. Selain itu, manfaat yang bisa kita rasakan dari resign yakni kita punya waktu luang yang lebih untuk mempelajari teknik marketing terbaru yang sekiranya bisa kita manfaatkan untuk memasarkan produk dari supplier.

3.        Jangan andalkan media gratisan
Jika saat ini kita masih menggunakan media gratisan untuk memasarkan produk dari supplier, maka saatnya untuk beralih ke yang berbayar. Tinggalkan secara perlahan-lahan situs jual beli listing semacam : olx atau berniaga, forum jual beli, facebook dengan menambahkan teman yang tidak kita kenaldan mungkin tidak tertarik sama sekali dengan produk kita atau menggunakan instagram yang jelas-jelas bukan tempat jualan.

Boleh memakai media gratisan namun yang sekiranya tepat unuk berjualan, contohnya : marketplace semacam tokopedia, lamido, dll. Berbeda dengan situs jual beli, situs marketplace melindungi pihak penjual dan pembeli akan transaksi penipuan karena situs marketplace menyediakan sistem rekening bersama gratis bagi kedua belah pihak, sedangkan situs jual beli hanya bersifat menampilkan ilan kita dalam kurun waktu yang singkat.

Jika ingin menggunakan media facebook, maka gunakanlah iklan berbayar, bangun komunitas tentang produk kita, sehingga mereka pembeli akan loyal terhadap produk kita. Selain itu, buatlah toko online sendiri untuk investasi jangka panjang. Kita tidak ingin bukan mendadak kaya dari situs jual belilisting (olx, berniaga) dalam waktu singkat setelah itu jatuh tertimpa lagi lantaran kita tidak bisa beriklan di situs tersebut.



4.        Belajar Marketing
Menjual produk secara online tidak semudah yang kita bayangkan karena kita dihadapkan dengan mesin. Dengan berbagai respon dari para calon konsumen dari yang kita perjualbelikan. Maka dari, belajar tentang bagaimana berjualan ya ung dapat menarik calon konsumen harus kita pelajari secara detail pula.

REFERENSI
M.  Suyanto,  2003,  Strategi  Periklanan  pada  E-Commerce  Perusahaan  Top Dunia, Andi               Yogyakarta 








Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Total Pageviews